Ini cerita tentang aplikasi Standard Operating Procedure (SOP) Warung yang kuran tepat. Kemarin sore saya bersama istri makan di warung Ayam Bakar Madu milik seorang teman di daerah Denpasar. Ayam dan sambalnya sangat menggugah selera, begitu dihidangkan langsung saja saya santap, tapi sayang nasinya terasa keras dan masih mentah.
Ketika saya tegur dan tanyakan kepada pelayan, “Kenapa nasi yang disajikan kok keras?” Dia menjawab dengan tegas, “gak tahu pak, kami tdk ikut masak, krn nasi dikirim dari bos dan kami hanya menjalankan tugas menjual saja”. Jawaban pelayan itu seakan tidak mau tahu perasaan pelanggan.
Pelayan tersebut tahunya hanya tugas melayani pembeli, namun tidak tahu bagainana melayani yang baik apalagi memuaskan. Pekerja atau karyawan sering berlindung dari aturan atau prosedur (SOP) Warung yang dibuat pemilik perusahaan. SOP ada agar kita bisa melayani customer dg lebih baik, bukan untuk membatas-batasi apalagi memusuhi customer.
Danangan pernah mengambil keputusan disaat sedang emosi. Dalam bisnis atau organisasi, masalah pasti terjadi…, tapi yg persoalan adalah setenang apa kita dalam menghadapi masalah?Dan, sebaiknya kita bisa membedakan apa yg sebenarnya menjadi masalah. Tahu mana yg di SOP kan dan mana yg sebaiknya diatasi dengan kebijaksanaan. Jika tdk ada masalah ya jangan diada-adakan!
***** Baiklah kawan…. Bagaimana SOP di tempat kerja Anda? Muncul karena emosi atau karena sungguh-sungguh ingin melayani dengan dengan baik? Salam dasyat!!!