SERVIS ITU PILIH KASIH

SERVIS ITU PILIH KASIH

Kita tidak akan bisa melayani semua orang sama baiknya. Karena service itu pilih kasih!!! Penumpang pesawat kelas Bisnis pasti dilayani lebih baik dan lebih menyenangkan dibanding dengan penumpang kelas ekonomi. Begitu pula ketika naik kereta, fasilitas gerbong kelas bisnis pasti berbeda dengan gerbong kelas ekonomi, dari segi kenyamanan dan layanannya.

Layanan istimewa mesti diberikan kepada orang yang membayar lebih. “Parahnya” ini berlaku juga bagi orang sakit. Sejak dulu layanan di rumah sakit dibedakan dengan kelas 1, kelas 2 dan kelas 3. Kini ada kelas VIP dan paviliun. Dan seringkali, proses pengobatan dan perawatan sangat mengecewakan karena kita dikira orang miskin. Untungnya sekarang ada “BPJS” hehe…

Kisah gak mengenakkan juga dialami oleh Miss Rina, teman kantor saya dulu saat sama-sama menjadi karyawan di Perusahaan Kontraktor dan Developer di Bali, kini teman saya tersebut tinggal di Semarang. Hari minggu kemarin, dia janjian bertemu dan makan dengan sesorang di sebuah resto, dia mengajak anaknya yang masih berumur 21 bulan. Alangkah kecewa dan kesalnya Miss Rina lantaran aturan Resto yang melarang membawa makanan dari Luar, dan terpaksa dia harus menitipkan botol susu anaknya pada security resto tersebut.

Jika saja Servis itu Pilih Kasih maka miss Rina mestinya tidak kecewa dan kesal. Dan jika servis itu pilih kasih mestinya resto itu memperbolehkan ibu – ibu yang membawa makanan atau botol susu untuk anak bayinya. Dan sekali lagi, jika servis servis itu pilih kasih, resto itu tidak akan kehilangan pelanggan seperti miss Rina.

Bagi pelaksana, menegakkan SOP adalah harga mati. Tidak ada seorangpun di atas SOP, dan semua harus tunduk. Maka di sanalah perlunya kebijakan. Meminjang istilah bapak Henk Kusumawardana, “Bahwa Wewenang yang dimiliki oleh Pimpinan adalah untuk “melanggar” aturan”.

****
Kawan…
Kita memang mesti mempunyai standar (SOP) pelayanan kepada semua customer. Namun untuk customer yang istimewa atau yang membayar lebih, tentu saja boleh memberikan lebih.

Namun, yang membuat customer terkesan dan selalu mengingatnya adalah sentuhan personal yg Anda berikan, yaitu servis yg Anda berikan secara pribadi, bukan sekedar layanan ekstra yg lebih mewah.

Aturan atau SOP yg dibuat perusahaan atau organisasi harus ditegakkan, namun aplikasinya tidak harus sama untuk level manajemen tertentu. Meminjam istilah dari pak Henk, bahwa Pimpinan diberikan wewenang untuk “melanggar” aturan.

Nah, sekarang setujukah Anda, servis itu pilih kasih?

Alloh SWT saja kelak di akherat meservis hambahnya dengan balasan yang berbeda dan bertingkat tingkat. Dan ingatlah bahwa manusia yang istimewa adalah manusia yang paling bertaqwah kepada Tuhannya.

*Salam dasyat!

Alim Mahdi
CEO 5sen Media
www.contohsop.com

Artikel Lainnya

Download, Edit & Copy - Paste

GRATIS ! Mentoring

Serial Contoh SOP Perusahaan Terlengkap dan Ter-Update, di lengkapi Form, Flow Chart dan Grup Mentoring Khusus.
Klik Download Sekarang Juga