jenis indikator dalam KPI

Jenis Indikator Dalam KPI dan Metode Penerapan yang Digunakan

KPI atau Key Performance Indicator adalah salah satu elemen yang sangat penting dalam manajemen suatu perusahaan. Hal ini cukup beralasan karena ukuran dalam KPI seringkali digunakan untuk menjadi basis pengukuran apakah tingkat kemajuan yang dicapai oleh suatu perusahaan sudah sesuai dengan target yang dicanangkan sebelumnya.

Berbincang tentang KPI, ada cukup banyak hal yang sebenarnya perlu diketahui. Pada kesempatan ini akan dibahas beberapa hal terkait seluk beluk Key Performance Indicator tersebut termasuk jenis indikator dalam KPI yang perlu diterapkan demi kelancaran manajemen dalam suatu perusahaan.

Sekilas Tentang Key Performance Indicator

Dalam pengertian singkat, KPI adalah suatu alat indikator yang memiliki peran penting dalam sebuah perusahaan dengan tujuan untuk menilai tingkat efektivitas dari performa perusahaan guna mencapai tujuan mereka. Oleh karenanya, bisa dikatakan bahwa KPI menjadi sebuah alat ukur untuk mengetahui performa perusahaan secara keseluruhan.

Adanya KPI akan sangat membantu jajaran manajemen guna melihat perkembangan sebuah perusahaan atau uit kerja. Tentu, indikator akan menjadi gambaran bagaimana aktivitas dan kinerja di dalam perusahaan tersebut secara menyeluruh.

Jenis Indikator Dalam KPI

Dalam penerapannya, ada dua jenis indikator KPI utama yang bisa diterapkan, yaitu KPI finansial dan KPI non-finansial. Adapun penjelasan dari kedua jenis indikator utama KPI tersebut adalah sebagai berikut:

1)     Key Performance Indicator Finansial

Secara umum, KPI finansial diartikan sebagai jenis KPI yang berkaitan secara langsung dengan bidang keuangan. Artinya, indikator yang digunakan bertujuan untuk menilai apakah performa keuangan di dalam perusahaan sudah stabil dan sesuai dengan aturan.

Adapun contoh dari KPI finansial diantaranya adalah sebagai berikut:

  • KPI laba kotor yang digunakan untuk mengukur uang yang tersisa dari pendapatan setelah dikurangi harga pokok penjualan
  • KPI laba bersih yang digunakan untuk menilai jumlah tersisa dari pendapatan perusahaan setelah dikurangi dengan HPP dan biaya lainnya termasuk pajak
  • KPI margin laba kotor yang digunakan untuk menilai persentase yang diraih dengan cara membagi laba kotor dengan pendapatan perusahaan
  • KPI margin laba bersih yang digunakan untuk menilai persentase dari perusahaan dengan membagi laba bersih berdasar pendapatan perusahaan

Beberapa hal di atas adalah contoh dari penerapan KPI finansial. Dengan indikator finansial yang jelas, tentu kondisi keuangan perusahaan bisa dilihat dengan cara saksama.

2)     Key Performance Indicator Non Finansial

Secara umum, KPI non finansial adalah indikator yang secara tidak langsung berpengaruh pada kondisi keuangan perusahaan dan juga performa dari perusahaan itu sendiri. Ada banyak aspek yang masuk dalam jenis indikator KPI ini seperti perputaran tenaga kerja, rasio pelanggan berulang, metrik kepuasan pelanggan, dan lainnya.

Metode Penerapan Key Performance Indicator

Dalam penerapan KPI pada sebuah perusahaan, ada metode penerapan yang perlu untuk diperhatikan dan dipertimbangkan. Adapun metode penerapan yang dimaksud diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Specific dengan cara membuat tujuan dan hasil yang jelas
  • Measurable dengan menetapkan tujuan yang mudah untuk diukur
  • Achievable dengan menetapkan tujuan yang bisa dicapai
  • Realistic dengan menetapkan KPI berorientasi pada kondisi tim sesungguhnya
  • Time sensitive di mana KPI ditetapkan berdasar waktu yang direncanakan

Demikian beberapa ulasan tentang jenis indikator dalam KPI dan metode penerapan yang perlu diaplikasikan. Seiring dengan pentingnya KPI, tentu saja Anda perlu memastikan bahwa seluruh indikator yang digunakan sesuai dengan target dari perusahaan tersebut.

Artikel Lainnya

Download, Edit & Copy - Paste

GRATIS ! Mentoring

Serial Contoh SOP Perusahaan Terlengkap dan Ter-Update, di lengkapi Form, Flow Chart dan Grup Mentoring Khusus.
Klik Download Sekarang Juga