Mari wujudkan “Gerakan Pengusaha Sadar SOP”. Bisnis menjadi Autopilot dan semakin profitable. “Rumah Tangga Terurus, Bisnis Jalan Terus”. SOP (STANDARD OPERATING PROCEDURE) dibuat agar pengusaha tidak semakin larut dengan kebiasaan – kebiasaan yang menyebabkan usaha sulit berkembang. SOP akan mengurai berbagai kendala dengan menghilangkan kebiasaan – kebiasaan yang tidak baik. Dan ‘mengukuhkan’ kebiasaan yang sudah baik sehingga menjadi prosedur standar yang mampu mendorong perkembangan bisnis kita.
PENGERTIAN VALUE PROPOSITIONS
Value Propositions adalah value yang diberikan kepada customer jika membeli produk. Value Propositions adalah obat (gains) penyembuh dari rasa sakit (pains) yang dialami oleh customer. Jika pain adalah sakit, obat sebagai gain yang menyembuhkan. Itulah yang disebut dengan Market Driven, Market Driven adalah kemampuan perusahaan untuk menciptakan sebuah produk yang dibutuhkan pasar.
Dengan kata lain Market driven adalah strategi bisnis yang fokus kepada customer, dimulai dari mengenal konsumen dan permasalahnnya (customer segments). Kemudian menciptakan nilai yang lebih baik, dan mengambil tindakan untuk menyediakan value kepada konsumen untuk memenuhi kebutuhannya sesuai dengan kemampuan perusahaan.
Pebisnis yang mengenal customernya akan mudah mendeliver keunggulan nilai produknya ke pasar. Karena itulah penemu Business Model Canvas (BMC), Alexander Osterwalder menempatkan Value Propositions setelah Customer Segment.
Contoh mengisi value proposition untuk produk Serial Contoh SOP Master SOP. Setelah kita mengenal customer segments (baca di: https://goo.gl/xpxAFx ) seperti berikut ini:
- Mandiri / Tanpa KonsultanAnda dapat menyusun SOP sendiri karena sudah disiapkan contoh SOP jadi sesuai usaha Anda.
- Praktis / Mudah
Anda tinggal salin tempel dan ubah sesuai usaha anda. - Ekspress / Cepat
Anda tidak perlu mengetik ulang, dokumen SOP disediakan dalam bentuk dokumen softcopy MS Word (bukan PDF) dan bisa diubah. - Ketiga (poin 1, 2 dan 3) value proposition di atas adalah jawaban dan solusi bagi masalah customer yang selama ini menyusun SOP merasa sulit dan minimnya referensi (contoh SOP).
- Ekonomis / Murah
Anda tidak perlu mengeluarkan uang jutaan rupiah untuk pelatihan, workshop dan membayar konsultan.
Poin 4 ini adalah memecahkan masalah customer, yaitu menyusun SOP tidak perlu mahal.
Tahukah Anda?
80% bisnis mati di tahun pertama, 50% sisanya mati di tahun ke-5. Dan hanya 4% bisnis yang bertahan hingga tahun ke-10.
Pertanyaannya, Mengapa Resto Konvensional kalah bersaing dengan Resto Modern / Waralaba?
Jawabannya adalah,
Karena Resto Konvensional tidak memiliki System dan SOP yang tepat untuk membangun Bisnisnya.
Temukan Solusinya di Buku Serial SOP Perusahaan, Karya yang disusun oleh Alim Mahdi, Master SOP.
IDENTIFIKASIKAN PROSES BISNIS ANDA
Kesalahan fatal yang sering terjadi dalam usaha adalah kesalahan dalam mengidentifikasi proses bisnis (Business Process). Contoh pada proses produksi box (kotak) berbahan kertas karton memerlukan 4 tahap pekerjaan yaitu: MEMOTONG – MELIPAT – MENGELEM – MERAKIT. Jika perusahaan kurang teliti mengidentifikasi proses sehingga tahap MELIPAT terlewati yang seharusnya 4 tahap menjadi 3 tahap.
Maka bisa berakibat paling tidak 3 kesalahan fatal sebagai berikut:
1. Kesalahan dalam kebijakan rekrutmen SDM.
2. Kesalahan penyusunan SOP (Standard Operating Produre).
3. Kesalahan penentuan Biaya Produksi.
Pertama, Kesalahan ini berakibat Job Description yang disusun kurang tepat, sehingga berpengaruh dalam kebijakan rekrutmen SDM pada unit produksi.
Kedua, Kesalahan penyusunan SOP akan menyebabkan standar kualitas produk tidak sesuai dengan yang diharapkan. Pengerjaan box tidak melalui proses ‘pelipatan’ sebelum ‘pengeleman’ sehingga produk ditolak oleh pemesan.
Ketiga, Kesalahan Penentuan Harga Pokok Produksi (HPP). Akibatnya harga jual akan dipatok lebih rendah dari sebenarnya karena biaya tenaga ‘melipat’ hilang. Kesalahan ini membuat kerugian atau berkurangnya keuntungan perusahaan.
Faktor inilah yang menyebabkan banyak ‘kasus’ semakin menyusutnya keuntungan. Alias semakin banyak orderan malah semakin berkurang margin keuntungannya bahkan rugi. Misalnya ketika dapat order 100 pcs untungnya 1 juta rupiah akan tetapi saat dapat oder 1000 pcs justru rugi 500 ribu rupiah.